Jawablah dengan BENAR dan TEPAT


Contoh Soal Ujian by Anonim

Contoh Soal Ujian by Anonim

Baru-baru ini saya menerima sebuah file berupa foto soal ujian dan jawaban yang diberikan murid Kelas VI Sekolah Dasar (lihat foto). Sebagai mantan murid SD, rasanya kita semua mengerti maksud dari perintah dalam soal itu. Prihatin banget, jika si murid betul-betul menulis jawaban dengan BENAR dan TEPAT.

Mungkinkah murid mengira soal itu seperti manjawab jenis pertanyaan yang jawabannya berupa pilihan “benar” atau “salah”? Mungkinkah murid sudah terbiasa dengan jenis soal pilihan berganda, sehingga murid hanya memilih jawaban sesuai perintah?

Imajinasi liar melintas di benak saya, karena kemampuan interpretasi anak ini sudah melampaui usianya, sehingga terjadilah interogasi imajiner yang hanya terjadi di Republik Imaji.

“Nak, kenapa kamu menulis jawaban dengan kata BENAR dan TEPAT?”, tanya sang Guru (G)
“Lho, kan perintahnya begitu”, jawab Murid (M) kalem
“Masa’ ibukota provinsi Jawa Barat kamu jawab “tepat” sih?”
“Saya sudah duga, jawaban saya akan disalahkan”, jawab Murid sambil mengangguk-angguk

Guru agak senang, berharap Murid mengerti di mana kesalahannya, lalu berkata “Ya pasti salah dong”.
“Ya ya…setelah saya memikirkan lagi instruksi di soal itu, seharusnya saya tulis jawaban “Benar, Tepat”. Kata “dan” itu kan mengharuskan saya mencantumkan keduanya. Kalau perintahnya “benar atau tepat”, baru deh saya pilih salah satu. Betul kan bu/pak Guru?”, jawab Murid

“Lho lho lho……bukan begitu maksud perintahnya Nak..”. Panik gurunya.
Murid melanjutkan argumentasinya, “kalau perintahnya “Jawablah pertanyaan di bawah ini”, saya pasti jawab Bandung. Tapi perintah soal itu membuat saya ragu. Lagipula, apa sih gunanya menuliskan tambahan perintah dengan “benar dan tepat”. Apa mungkin ada jawaban yang benar tapi tidak tepat, atau jawaban tepat tapi tidak benar?”

Apa ada Guru yang nggak klenger menghadapi murid yang luar biasa cerdas dan berani itu? Anak sekarang memang sudah lebih cerdas dibandingkan anak seusianya pada tahun 1990-an.
=====
Kisah di atas mengingatkan saya pada sekelompok masyarakat di Sulawesi Utara yang melaksanakan perbuatan sesuai makna kata. Tak kenal kata-kata bersayap. Jika kita menawarkan “ayo dimakan nasinya”, niscaya hanya nasi yang ia makan tanpa peduli lauk-pauk yang ada di atas meja. Kalau orang seperti itu kita suruh naik pohon, bayangin deh, bagaimana akhir ceritanya? Nggak turun-turun sebelum disuruh turun…

Padahal bagi orang yang bergerak di dunia hukum, mencermati, memaknai, dan meng-interpretasi kata yang tertulis dalam pasal perjanjian atau peraturan, merupakan keharusan. Setiap kata atau kumpulan kata dalam pasal/ayat peraturan merupakan “unsur” yang harus terpenuhi atau dibuktikan dalam suatu perbuatan hukum. Misalnya “Barangsiapa dengan sengaja DAN dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang….dst”, maka unsur “barangsiapa”, “dengan sengaja”, “dengan rencana”, dan “merampas nyawa orang” harus dibuktikan dalam sidang pengadilan, agar pelakunya dapat dipidana karena perbuatan pembunuhan terencana. Jika hanya salah satu saja yang terbukti, maka delik “pembunuhan terncana” tidak dapat diterapkan.

Namun jika pasal itu menuliskan kata “atau”, misalnya dengan sengaja ATAU kelalaian, maka cukup salah satu yang terbukti, maka perbuatan hukum itu sudah terbuktikan.

Ngeri amat ya, dari soal ujian kelas VI SD kok sampai ke delik pidana sih? Hehehehe…ini cuma buat contoh, bahwa penggunaan kata “DAN” mempunyai implikasi hukum yang luas. Jadi jika si murid SD tadi memberikan jawaban yang benar tapi tidak tepat, atau tepat tapi tidak benar, maka jawabannya menjadi salah.

Nah, jika teman-teman ada yang berkesempatan membuat peraturan atau perintah, hati-hati lah memilih kata ya…jangan sampai membingungkan yang membacanya. Peraturan itu harus tegas, jelas, tidak lebay, dan enforceable (dapat diterapkan). Tak perlulah menggunakan kata-kata bersayap yang cenderung multi-tafsir. Lha wong yang sudah jelas aja masih bisa di”pleset”kan, apalagi diberi ruang untuk menafsirkan. Berabe deh…

2 thoughts on “Jawablah dengan BENAR dan TEPAT

Tinggalkan komentar