Apalah arti sebuah (nama) RESORT…


Saya yakin, Broer n Zoes pasti sudah pernah baca istilah “RESORT”. Iyaa….anda benerr…, anda dan saya tergolong orang yang memaknai Resrot sebagai tempat menginap kelas tinggi dan mahal di suatu lokasi wisata. Cobalah datang ke Bali, pasti akan banyak istilah hotel & resort, cottage & resort, resort & spa, dan berbagai kombinasinya. Istilah ini berlaku di dalam dan luar negeri dengan pemahaman yang sama. Kalao nggak percaya, coba deh ketik kata “resort” di Google, dan yang akan kita jumpai adalah judul-judul hotel yang bertabur bintang dan kadang jumlah bintangnya setara Jenderal Besar.

Namun di Indonesia, istilah resort digunakan oleh beberapa lembaga pemerintah yang tidak ada hubungannya dengan pariwisata dan kegiatan plesiran. Kantor Kepolisian yang berada di tingkat kabupaten/kota. Misalnya Kepolisian Resort (Polres) Jakarta Selatan yang teritorinya mencakup wilayah Jakarta Selatan, dibawah kendali Polda Metro Jaya. Kepolisian Resort di kota-kota besar dipimpin oleh perwira berpangkat Komisaris Besar (Kombes, setara Kolonel), dan di daerah yang lebih kecil dipimpin Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP, setara Letnan Kolonel). Kepolisian Resort membawahi beberapa Kepolisian Sektor (POLSEK) yang berada di tingkat Kecamatan.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga punya resort, yang teritorinya mencakup beberapa kabupaten/kota atau bahkan satu provinsi. Namanya Komando Resort Militer (KOREM), dibawah kendali Komando Daerah Militer (KODAM). Komandan/Pimpinan KOREM biasanya dijabat perwira berpangkat Kolonel atau Brigadir Jenderal, tergantung luasnya teritori. Di dalam satu teritori KOREM, terdapat beberapa Komando Distrik Militer (KODIM) yang setara dengan Polres. Lalu Kodim masih membawahi sejumlah Komando Rayon Militer (KORAMIL), setingkat Polsek.

Nah, unit-unit pengelola kawasan konservasi juga menggunakan istilah Resort, sebagai unit terkecil pengelolaan kawasan konservasi. Kawasan konservasi ini antara lain taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa, dan taman wisata alam. Dibandingkan dengan dunia pariwisata, kepolisian, dan TNI, istilah RESORT di Kehutanan ini membuat kita berkecil hati. Mau tau kenapa? Begini ceritanya….

Dari sisi luas wilayah, Kepala Resort di kawasan konservasi memiliki teritori sekitar 4.000-35.000 hektar. Sedangkan Kepala Resort di Kepolisian teritorinya seluas satu wilayah administrasi kabupaten/kota, dan Kepala Resort Militer (Danrem) mencakup beberapa kabupaten. Teritori resort kehutanan lebih luas daripada resort hotel & spa, tapi masih kalah luas dibandingkan kepolisian dan militer ya? Eiittttt…ntar dulu boss, mari kita lihat berapa personil dari masing-masing resort itu….

Kepala Resort Hotel & Spa punya puluhan anak buah tergantung bonafiditas dan besar kecilnya resort. Kepala Resort di Kepolisian dan TNI mencapai ratusan anak buah. Sedangkan Kepala Resort di Kehutanan….jumlah anak buahnya antara 0-7 pegawai. Kok 0 (nol) anak buah? Ya itu kepala resort yang sangat malang nasibnya karena dia menjadi kepala resort merangkap anggota….

Secara hirarki sebagai unit terkecil pengelolaan kawasan konservasi, maka Kepala Resort menjadi jabatan paling buncit dan minim fasilitas di tepi kawasan. Dengan sendirinya, kepala resort punya garis komando yang paaaannnjaaaang dan pimpinan yang baaanyaak. Tanpa bermaksud mendramatisir, di atas Kepala Resort ada Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah, lalu Kepala Balai Taman Nasional atau Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang ada di setiap provinsi. Pada kantor pengelolaan yang sudah naik kelas menjadi Balai Besar, maka si kepala resort ini dapat tambahan pimpinan, yaitu Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah yang posisinya di atas Kepala Seksi. Makin panjang aja kan rantai komandonya….

Kepala Balai Besar tentu paling bergengsi karena ini jabatan eselon IIB. Makin kebawah, tingkat kekuasaan dan gengsinya makin menurun (so pasti laa yaaa). Kepala Balai dapat gelar eselon IIIA, lalu Kepala Bidang Wilayah bergelar eselon IIIB, Kepala Seksi Wilayah masih dapat gelar eselon IV. Lalu Kepala Resort, maaf beribu maaf nih, hingga kini tanpa status eselon. Lalu adakah hubungan jabatan eselon dengan tunjangan jabatan? Wahh…mungkin keduanya punya hubungan saudara…. 

Sekarang kita lihat dari sisi golongan dan pangkat Kepala Resort. Judul pangkatnya kepala resort di Kehutanan ini asli keren banget, yaitu Pengatur Muda dengan golongan IIA. Walaupun ada, tapi dikiiiiiiitttt banget pegawai sarjana golongan IIIA dengan pangkat Penata Muda yang mau jadi kepala resort.

Oiya, Broer n Zoes jangan kecele dan bingung ya saat membaca GOLONGAN dan ESELON. Makin kecil angka Golongan berarti makin rendah golongannya (gajinya jugaa…), bertolak belakang dengan Eselon yang makin kecil angkanya berarti makin tinggi posisinya (iya, iya..gaji dan tunjangannya juga lebih tinggi laah). Contohnya, Direktur Jenderal (Dirjen) itu eselon I dengan golongan IVC atau lebih.

Sekedar info buat pembaca blog ini yang nggak punya genetik pegawai negeri, Golongan IIA ini jatah pegawai baru dengan pendidikan setara SMA. Jika anak lulusan SMA ini ikut Sekolah Calon Bintara, maka pangkatnya setara Brigadir/Sersan Dua. Sedangkan pegawai yang berijazah sarjana, dapat jatah awalnya Golongan IIIA, yang kira-kira setara dengan Inspektur Satu/Letnan Satu (dua garis di pundak).

Nah, moga-moga sekarang broer n zoes sudah bisa membandingkan sendiri perbedaan kasta dan martabat antara Kepala Resort di Kehutanan dengan Kepala Resort di Kepolisian dan TNI….

Ujung Tombak. Karya seni Nurman Hakim

Ujung Tombak. Karya seni Nurman Hakim

Namun dalam sebuah pidato penutupan lokakarya pengelolaan kawasan konservasi berbasis resort (Resort-Based Management/RBM) tahun 2011 di Bogor, seorang pejabat tinggi kehutanan yang saat ini masih menjabat, berkata dengan penuh wibawa…..”Jadi saudara-saudara, RESORT itu merupakan UJUNG TOMBAK yang penting dalam pengelolaan kawasan konservasi kita, sehingga kepala resort menjadi pejabat Eselon III…

Hampir seluruh peserta terdiam membisu…., tengok kiri kanan, dengan jidat berkerut, dan mata bertanya-tanya kepada peserta di sebelahnya, tapi tak keluar sepatah katapun kecuali di dalam hatinya “Hahhhh?…Apa gue gak salah denger…????”. Yang lainnya membatin,”Eselon III dari Hongkong….”

Andai para kepala resort di kawasan konservasi itu mendengarnya, saya yakin 1000 persen, para kepala resort itu akan menyanyikan lagu…”sorak-sorak bergembiraaaaa…bergembiraa semuaaaa…”

2 thoughts on “Apalah arti sebuah (nama) RESORT…

Tinggalkan komentar